01

Feb
  • Pemerintahan

Pj. Wali Kota Batu Bertemu dengan Petani Pesanggem

  • by Admin
  • 01-02-2023
  • Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batu

Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, menghadiri Sosialisasi Alih Komoditas Penyanggah Hutan dalam rangka pembangunan kawasan perdesaan di kawasan Wana Wisata, Jengkoang, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Rabu (1/2). 

Saat ini, petani pesanggem sering mengalami kerugian karena sayur yang ditanam sering mengalami gagal panen. Apalagi, harga sayur naik turun dan seringkali dijual dengan harga sangat murah. 

"Pertemuan kita ini adalah wujud dari keinginan baik kita untuk meningkatkan taraf hidup petani hutan. Seperti kita ketahui bersama, harga sayur naik turun, karena itu kita alih komoditas dari pertanian sayur menuju tanaman kopi," ujar Aries.

Sosialisasi ini merupakan program DP3AP2KB untuk mengalihkan penanaman komoditas sayur menjadi komoditas kopi dan alpukat. Program ini akan terus dikawal oleh pemerintah mulai dari peralihan penanaman, pemilihan biji, perawatan lahan, pendampingan budidaya hingga pendampingan pemasaran. 

Aries juga mengatakan bahwa dengan beralih ke kedua komoditas tersebut, petani pesanggem akan lebih sejahtera karena harganya cukup tinggi dan lebih stabil. Terlebih kebutuhan kopi di Kota Batu luar biasa. Apalagi Pemkot Batu juga akan memberikan bantuan modal dan jaring sosial. 

"Kalau ada kendala segera laporkan kita, Pemkot Batu akan terus memantau perkembangannya," ujar Aries.

Kepala DP3AP2KB Kota Batu, Aditya Prasaja, juga mengatakan hal senada. 

"Kalau harga sayur tidak bisa ditebak naik turunnya, seperti ada unsur gambling-nya. Sementara kopi harganya lebih stabil, program ini adalah bentuk keinginan Pemkot Batu untuk mengangkat kesejahteraan petani pesanggem," ujar Aditya.

Rencana Pemkot Batu ini disambut gembira oleh LMDH Kota Batu. Karena selama ini, saat menanam sayur di lahan pertanian hutan, memang ada ketidakpastian.

"Harga sayuran sekarang tiga ratus ribu perkwintal atau tiga ribu perkilogramnya, sementara mengojekkan hasil panen seratus ribu per kwintal. Dari situ saja kita sudah kehilangan seribu perkilogramnya, belum kebutuhan operasional lainnya. Menanam kopi memang cukup menjanjikan," ujar Ketua LMDH Kota Batu, Heru Setyaji.

Karena itu, Heru meminta campur tangan pemerintah untuk melakukan pendampingan budidaya kopi sekaligus pemasaran.

Menanggapi hal tersebut, Aries juga menyampaikan bahwa Kopi merupakan komoditas tanam jangka panjang, berbeda dengan penanaman sayur yang cepat. Oleh karena itu dibutuhkan jaring sosial dan bantuan untuk petani pesanggem. 

“Pendampingan hingga bantuan jaring sosial akan kita berikan ke petani pesanggem agar bisa survive dan berhasil membudidayakan 2 komoditas tersebut, yaitu kopi dan alpukat,” ujar Aries.