Batu,

Dinas kesehatan kota Batu mengaku kesulitan dalam mendeteksi penularan HIV AIDS di kota Batu terutama yang berpotensi terjadi di tempat tempat hiburan seperti tempat karaoke dan panti pijat serta di tempat-tempat penginapan seperti homestay dan vila

Sekretaris dinas kesehatan Dr Sri Rahati menjelaskan selama ini dinas kesehatan hanya memiliki kontak dan hubungan baik dengan para pekerja atau PUREL di tempat karaoke dan panti panti pijat

Sehingga dinas kesehatan bisa melakukan sosialisasi dan pemeriksaan secara intensif dengan menurunkan tim infeksi menular seksual atau IMS dalam upaya memonitor dan mencegah penularan HIV AIDS

Sementara di tempat lain seperti di tempat penginapan seperti vila dan homestay yang kian menjamur di kota Batu dinas kesehatan tidak bisa mengaksesnya karena tidak mempunyai kewenangan

Sebab homestay dan vila ada dibawah binaan dinas pariwisata àkibatnya dinas kesehatan tak bisa memantau ada tidaknya potensi penularan HIV AIDS di tempat tempat tersebut

Sri Rahati hanya berharap pihaknya bisa segera bertemu dan duduk bersama dengan dinas pariwisata untuk sama-sama mengingatkan agar di homestay atau vila tidak sampai terjadi praktek prostitusi terselubung

Sri Rahati mengungkapkan  jumlah penderita HIV AIDS di kota Batu terus meningkat dari tahun 2006-2014 diketahui ada 136 penderita HIV AIDS dimana 50 orang di antaranya telah meninggal dunia  kisaran usia mereka antara 19 hingga 50 tahun

Khusus untuk tahun 2014 saja ada 9 orang yang positif HIV AIDS paling banyak kaum laki laki penyebabnya bukan lagi karena pemakaian narkoba melainkan karena hubungan hetero seksual atau hubungan seks antara lain jenis dan sesama jenis

Sumber : Hasan Syamsuri / Agropolitan News / atv / kota Batu