Batu,
Dana Operasional Sekolah (BOS) di kota Batu terlambat cair. Hingga akhir Januari, belum satu sekolah pun menerima kucuran dana tersebut. Pihak sekolah mengaku jika terlambatnya pencairan BOS, cukup mengganggu kegiatan sekolah.

Terlambatnya pencairan Dana Operasional Sekolah (BOS) ini disampaikan oleh Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu H Kasmuri Idris.

Menurutnya, sudah banyak kepala sekolah yang mengadu dan meminta dirinya untuk mendesak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Batu, agar segera mencairkan dana BOS supaya kegiatan di sekolah tidak terganggu.

Menyikapi hal ini, Kasmuri meminta kepala sekolah untuk sedikit bersabar. Sementara untuk memenuhi kebutuhan operasional sekolah, ia terpaksa meminta pihak sekolah untuk menggunakan dana cadangan jika memiliki. Tapi jika tidak bisa dengan mencari pinjaman.

Jika nantinya dana BOS sudah cair, dana pinjaman itu bisa langsung dikembalikan. Kasmuri mengakui jika sebenarnya hal ini dilarang. Namun demi kelangsungan sekolah, terpaksa hal itu dilakukan.

Sebelumnya, menurut Kasmuri pihak dinas pernah menjanjikan bakal mencairkan dana BOS pada Januari ini. Namun hingga akhir bulan, belum ada tanda-tanda pencairan. Baik dana BOS maupun Bosda. Karenanya untuk kebutuhan sekolah seperti pengadaan buku, Kasmuri berharap pihak sekolah bisa menggunakan buku yang lama.

Untuk diketahui,  pada tahun 2015 khusus untuk bosda di kota Batu mengalami kenaikan.  Untuk siswa SD dan MI dari sebesar 5.000 naik jadi 10.000 per siswa per bulan. Sedang untuk siswa SMP dan MTs naik dari 10.500 menjadi 20.000 per siswa per bulan.

Sumber : Hasan syamsuri/ Agropolitan news / atv / kota Batu