Batu,

Desa Oro oro ombo yang sebagian wilayahnya berada di petak 225C RPH Oro oro ombo BKPH Pujon akan dijadikan pilot project pengelolahan hutan, berupa agroforestry, sivolpastuer dan eko wisata salah satu yang sudah dikembangkan adalah penangkaran kuda

Penangkaran kuda yang berada di desa Oro oro ombo ini merupakan desain pengembangan usaha silvopastuer yakni suatu bentuk pemanfaatan lahan dengan mengkombinasikan tanaman hutan dan peternakan dalam kawasan hutan

Desain usaha penangakaran kuda ini merupakan hasil kerjasama dengan antara perhutani dengan pemilik peternakan kuda yang dibawah bendera PT Mega Star kerja sama ini dilakukan KPH perhutani Malang agar kawasan di petak 225C RPH Oro oro ombo dapat memberikan manfaat lebih kepada masyarakat dengan tetap menjaga fungsi hutan ini dikarenakan lahan disekitar ini sebelumnya merupakan lahan gundul akibat bencana angin putting beliung

Untuk itu dalam kerjasama ini KPH Perhutani Malang meminta komitmen PT Mega Star untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai kawasan hutan lindung dengan penanaman bibit pohon dan pembuatan sumur resapan disekitar kandang penangkatan kuda

Selain desain usaha silvopastuer dengan peternakan kuda di lahan perhutani ini juga di desain usaha agrofostery yakni pengelolahan lahan hutan dengan mengkombinasikan sistem produksi biologis yang berorientasi pendek atau panjang/ dengan cara budidaya tanaman kehutanan atau pohon pohonan bersamaan dengan tanaman pertanian tanaman semusim oleh karena itu di sekeliling areal penangkaran kuda ini petani desa Oro oro ombo yang tergabung dalam LMDH menanami lahan dengan berbagai tanaman

Rencananya desain ini akan dijadikan wisata agroforestry dan silovopastuer yang menawarkan wisatawan dapat menungang kuda berkeliling ke kawasan pertanian sambil menikmati hasil hasil pertanian dan menikmati kesesukan udara di kawasan kaki gunung Panderman

Sumber : Samsul Arif / Agropolitan News / atv / kota Batu