- Umum
BATU JADI KOTA KEEMPAT YANG BUAT TPA JADI PLTU
Batu,
Jika pemerintah kota Batu jadi membeli insinerator atau alat pembakar sampah asal Belanda maka kota Batu akan menjadi kota keempat di Indonesia yang mengembangkan fungsi tempat penampungan akhir (TPA) sampah menjadi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
Pengembangan fungsi TPA sampah menjadi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) bukanlah yang pertama di Indonesia teknologi tersebut ternyata sudah diterapkan di beberapa wilayah
Antara lain di TPA bantar gebang jakarta TPA benowo Surabaya dan TPA suwung bali selanjutnya Batu akan jadi yang keempat jika jadi memanfaatkannya
Menurut Buddy Yansen investor yang menawarkan pemanfaatan insinerator sebagai alat pembangkit listrik tenaga uap selain indonesia ada juga beberapa negara lain yang sudah memanfaatkan teknologi insinerator yaitu Amerika dan beberapa negara di benua eropa terakhir di Kosovo
Dalam pandangan Yansen kota Batu sudah saatnya memanfaatkan teknologi tersebut agar sampah tidak menjadi persoalan di kota wisata ini mengingat produksi sampah di kota batu terus meningkat terakhir sudah 60 ton per hari
Dengan produksi sampah 60 ton per hari memang baru sekitar 8-12 mega watt tenaga listrik yang dibangkitkan melalui TPA tlekung namun jika nantinya PEMKOT Batu jadi menanda tangani MOU dengan PEMKOT Malang dan PEMKAB Malang untuk menjadikan TPA tlekung sebagai tempat pengelolaan sampah terpadu maka volume sampah di TPA tlekung akan bertambah besar sehingga kapasitas produksi listrik bisa ditingkatkan lebih besar lagi
Karena dalam teknis operasional insineratornya masih semi otomatis maka masih dibutuhkan tenaga manusia untuk memilah sampah sehingga petugas di tpa tlekung tak perlu khawatir kehilangan pekerjaan sampai saat ini ada 31 orang petugas di TPA tlekung meliputi tenaga administrasi, tenaga kebersihan, tenaga pemilah sampah dan penjaga malam
Sumber : Hasan Syamsuri / Agropolitan News / atv / kota Batu