Batu,

Kegiatan masa orientasi peserta didik (MOPD) atau yang juga dikenal dengan masa orientasi siswa (MOS) hingga kini masih menimbulkan pro kontra tak terkecuali di kota Batu pasalnya kegiatan MOS sering di salah gunakan untuk melakukan aksi perploncoan

Masa orientasi peserta didik (MOPD) atau yang lebih dikenal dengan sebutan masa orientasi siswa (MOS) kerap menjadi awal terjadinya kekerasan terhadap siswa

Bahkan meski sering menimbulkan korban namun hingga kini kegiatan MOS masih digelar khususnya saat awal tahun ajaran baru termasuk salah satunya di kota Batu 

Federasi guru independen indonesia (FGII) sempat mengusulkan agar tahun depan pihak kementrian pendidikan menghapus kegiatan MOS karena sering disalahgunakan untuk melakukan perpeloncoan

Usulan inipun mendapat sambutan beragam ada yang setuju dengan usulan tersebut karena menganggap kegiatan MOS tidak penting dan hanya menyusahkan siswa baru

Selain ada yang setuju tentu ada yang tak setuju dengan usulan penghapusan MOS karena kegiatan MOS dinilai penting bagi siswa baru untuk mengenal lingkungan sekolah barunya

Sementara bagi pihak sekolah umumnya kegiatan mos tetap dianggap penting sepanjang tidak disertai aksi perpeloncoan dan kekerasan fisik

Seperti dilansir sejumlah media nasional menteri pendidikan dan kebudayaan Anies Baswedan berkeras tidak akan menghapus atau melarang diadakannya MOS karena masa orientasi adalah masa dimana siswa baru mengenal lingkungan dan budaya di sekolah barunya 

Sehingga jika dihilangkan justru akan menyusahkan siswa baru dalam beradaptasi namun menteri setuju jika yang dihapuskan adalah perponcloannya dan bukan kegiatan MOS nya

Sumber : Hasan Syamsuri / Agropolitan News / atv / kota Batu