22

Sep
  • Umum

PETANI SIRAM LAHAN PAKAI AIR BELERANG

  • by Admin
  • 22-09-2015
  • Admin

Batu,

Musim tanam yang berbarengan dengan musim kemarau membuat petani di desa sumber brantas Kota Batu Jawa Timur  terpaksa memakai air dari sumber air panas alami untuk menyiram lahan yang akan ditanami bibit tanaman baru petani terpaksa menggunakan air yang mengandung belerang lantaran tak ada sumber air lain yang bisa dimanfaatkan

Apa yang dilakukan petani di desa sumber brantas Kota Batu Jawa Timur ini sekilas tak ada yang berbeda dengan yang dilakukan petani lain saat memasuki musim tanam yakni menyiram lahannya agar tidak tandus dan kontur tanahnya menjadi lebih gembur sehingga siap ditanami

Namun sebenarnya ada yang tak lazim dengan apa yang dilakukan para petani ini mereka menyiram lahannya menggunakan air panas alami yang mengandung belerang salah satunya dilakukan oleh Poniri

Dalam menyiapkan lahan yang akan ia tanami bibit tanaman kentang Poniri menggunakan air panas alami dari sumber air panas cangar di lereng gunung welirang kebetulan air dari sumber air panas cangar mengalir di sungai yang berada tak jauh dari lokasi lahannya

air dari sungai itu selanjutnya disedot menggunakan mesin diesel dan selanjutnya ditampung di sebuah kolam penampungan air inilah yang lalu digunakan untuk menyiram lahan air yang disiramkan pun kondisinya masih hangat

Petani terpaksa menggunakan air yang mengandung belerang dari sumber air panas cangar lantaran air dingin dari sumber air cemara gereja yang biasanya dimanfaatkan petani kini debit airnya menyusut tajam karena itu petani terpaksa menggunakan air seadanya untuk menyirami lahannya

Poniri dan petani lainnya tak khawatir penggunaan air panas mengandung belerang bakal merusak kesuburan lahannya karena selama ini setiap kali petani kesulitan mendapatkan air saat musim kemarau petani selalu menggunakan air panas untuk menyiram lahan dan tanaman

Setidaknya hingga saat ini kondisi lahan mereka tetap produktif dan hasil panen mereka tetap bagus meski petani harus mengeluarkan biaya lebih untuk itu rata rata para petani harus mengeluarkan biaya hingga 175 ribu per hari untuk membeli 25 liter solar sebagai bahan bakar diesel

Sumber : Hasan Syamsuri / Agropolitan News / atv / Kota Batu