- Umum
PETANI MULAI BEREBUT AIR IRIGASI
Batu,
Kemarau panjang yang terjadi saat ini menyebabkan 78 titik sumber mata air di Kota Batu mengalami penurunan debit air akibatnya suplai air untuk lahan pertanian milik warga mulai terganggu warga pun kini mulai berebut air irigasi untuk lahan pertanian mereka
Rencana dinas PU pengairan dan binamarga Kota Batu untuk menertibkan pemakaian air irigasi di kawasan hulu salah satunya di area coban talun gagal terlaksana penyebabnya karena di lokasi tersebut petugas sudah dihadang oleh para petani khawatir terjadi pertikaian rencana penertiban pun dibatalkan
Kasus perebutan air ini sendiri bermula dari keresahan petani diluar daerah hutan seperti desa tulungrejo, sumbergondo, bulukerto dan punten karena air irigasi untuk lahan pertanian mereka terus menyusut petani ini curiga petani sayur di kawasan hutan seperti di desa sumberbrantas terlalu banyak menggunakan air untuk menyirami tanaman sayurannya
Dampaknya, petani di luar area hutan jadi kekurangan air karena petani yang ada di dalam kawasan hutan banyak menggunakan springkel sehingga air tidak dapat mengalir keluar area hutan akibatnya petani yang ada diluar daerah hutan hanya kebagian sedikit air dan tak bisa mencukupi kebutuhan mereka
Selama ini di Kota Batu kebutuhan air terutama untuk lahan pertanian kerap menjadi persoalan antar petani sering terjadi perselisihan jika hal ini tak segera diatasi sewaktu waktu bisa meletup karena semua petani butuh air untuk menyiram tanamannya
Dari fakta inilah selanjutnya pihak dinas berupaya untuk menertibkan penggunaan air irigasi salah satunya dengan akan melakukan pejadwalan penggunaan air agar distribusi air irigasi ini bisa merata
Sumber : Hasan Syamsuri / Agropolitan News / atv / Kota Batu