- Umum
PANTAU BENCANA LEWAT ALAT PENDETEKSI GERAKAN TANAH
Batu,
Diawal musim penghujan ini badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kota Batu mulai memaksimalkan penggunaan alat pendeteksi longsor (ekstensometer) saat ini pihak BPBD sudah memiliki empat alat pendeteksi gerakan tanah tersebut dan yang terbaru kini telah dipasang di dusun lemah putih desa sumberbrantas kecamatan bumiaji
Inilah alat pendeteksi dini longsor atau ekstensometer terbaru yang belum lama ini dipasang di dusun lemah putih desa sumberbrantas kecamatan bumiaji alat ini merupakan bantuan dari BNPB yang bekerjasama dengan UGM Yogyakarta
Dengan adanya alat yang dipasang di puncak bukit ini akan memudahkan pihak BPBD dalam memantau potensi terjadinya tanah longsor dengan alat early warning system (EWS) ini pula diharapkan bisa meminimalkan potensi timbulnya korban jiwa
Sebab saat terjadi pergerakan tanah secara tiba tiba maka sirine yang terpasang di alat pendeteksi gerakan tanah ini akan langsung berbunyi untuk mengingatkan warga sehingga warga sekitar dapat mengantisipasinya serta dapat menyelamatkan diri
Kota Batu sendiri saat ini sudah memiliki empat alat pendeteksi gerakan tanah dua unit dipasang di dusun brau desa gunungsari pada Juli dan Nopember 2013 satu unit dipasang di dusun kekep desa tulungrejo pada Desember 2014 dan satu unit lagi dipasang di dusun lemah putih desa sumber brantas
Tiga alat pertama merupakan bantuan dari kantor ESDM propinsi JATIM dan satu unit terakhir adalah bantuan dari dari BNPB dan UGM Yogyakarta PEMKOT Batu sendiri belum pernah menganggarkan pengadaan alat seharga 150-190 juta tersebut
Meski sudah memiliki 4 alat ekstensometer namun sebenarnya Kota Batu masih butuh sekitar 10 unit lagi yaitu untuk dipasang di sejumlah daerah yang memiliki kemiringan sekitar 30 derajat seperti di desa sumbergondo
Keberadaan alat pendeteksi gerakan tanah ini sendiri sangat membantu petugas terlebih kinerja alat ini bisa dipantau dari kantor BPBD sehingga petugas tak harus selalu berkeliling wilayah Kota Batu untuk mengetahui potensi terjadinya bencana longsor
Sumber : Hasan Syamsuri / Agropolitan News / atv / Kota Batu