Batu,

Terbitnya peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan (PERMENDIKBUD) Nomor 18 Tahun 2016 tentang pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah sebagai pengganti masa orientasi sekolah (MOS) langsung disikapi serius oleh sekolah sekolah di Kota Batu Semua sekolah sepakat menggelar PLS sehingga suasana pengenalan lingkungan sekolah tahun ini terlihat lebih bersahabat.

Pengenalan lingkungan sekolah (PLS) di SMA Negeri 3 Batu terlihat berbeda Sejak diberlakukannya PLS sebagai pengganti masa orientasi sekolah (MOS) berdasarkan PERMENDIKBUD Nomor 18 Tahun 2016 suasana pengenalan lingkungan sekolah terlihat sangat bersahabat.

Tak ada kegiatan perploncoan serta kegiatan lain yang tak ada hubungannya dengan proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah ini. Atribut sekolah yang dikenakan pun masih wajar Semua siswa baru masih mengenakan seragam sekolah saat masih duduk dibangku SMP.

Pelaksanaan PLS tidak ditangani oleh para kakak kelas atau pelajar senior namun dilakukan langsung oleh para guru Sebanyak 96 siswa baru di SMA Negeri 3 Batu diajak berdiskusi serta studi kasus untuk meningkatkan kepakaan terhadap lingkungan di sekitar mereka.

Kepala SMA Negeri 3 Batu Antok Dwi Cahyono menegaskan tidak ada bullying atau semacamnya dalam pelaksanaan PLS kali ini Pihaknya percaya cara cara mendidik siswa baru yang baik adalah menggunakan cara simpati. Bukan asal suruh dan bulliying.

Sementara itu Ajeng salah satu guru mengatakan pengenalan lingkungan sekolah bertujuan untuk mengenali potensi diri siswa membantu beradaptasi dan menumbuhkan motivasi semangat dan cara belajar.

Ditiadakannya MOS sendiri disambut baik oleh para siswa baru Umumnya mereka merasa senang ada pergantian MOS menjadi PLS sebab secara konsep lebih bersahabat.

Sumber : Hasan Syamsuri / Agropolitan News / atv / Kota Batu