Batu,

Sebanyak 11 kawasan pertanian organik di Kota Batu bakal disertifikasi pada tahun depan. Sementara hingga saat ini baru ada tiga kawasan pertanian organik yang telah mengantongi sertifikasi. Program pertanian organik terus digaungkan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu. Meski demikian mengalihkan pola pertanian unorganik menjadi organik tidaklah mudah.

Hingga tahun 2016 di Kota Batu baru ada 14 sentra pertanian organic. Dari jumlah tersebut baru ada tiga sentra pertanian organik yang telah mendapat sertifikasi dari Lembaga Organik Seloliman (lepsos). Salah satu kawasan sentra organik yang kini telah mengantongi sertifikasi organik di Kota Batu adalah Kampung Wisata Tani Organik di Jalan Wukir Kelurahan Temas Kecamatan Batu.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu Sugeng Pramono mengatakan program sertifikasi lahan pertanian organik akan kembali dilakukan pada tahun depan ada 11 lahan yang tengah dibidiknya.

Meski tengah getol dilakukan namun bagi para petani, program pertanian organik di Kota Batu masih setengah hati PEMKOT dinilai masih belum all out dalam mengembangkan program pertanian organik. Ketua paguyuban petani Kota Batu Winardi mengungkapkan PEMKOT Batu dalam hal ini Dinas Pertanian dan Kehutanan memang telah membagi zona pengembangan pertanian organik.

Sejumlah peralatan dan bahan untuk mendukung pengembangan pertanian organic juga telah disediakan PEMKOT namun pembimbingan bantuan pemasaran dan kepastian harga masih belum maksimal. Winardi berharap nantinya pemerintah daerah lebih serius dalam pengembangan pertanian organic sehingga sektor pertanian di Kota Batu khususnya pertanian organic bisa cepat berkembang.


Sumber : Hasan Syamsuri / Agropolitan News  atv / Kota Batu