Keberadaan trotoar di wilayah Kota Batu masih kurang berfungsi optimal bagi para pejalan kaki. Di sejumlah titik lokasi, tak sedikit dari trotoar justru beralih fungsi baik untuk menggelar dagangan maupun sebagai lahan parkir kendaraan bermotor.

Meski kerap dilakukan penertiban oleh anggota SATPOL PP Pemkot Batu bahkan tak sedikit pedagang yang dikenai pasal tipiring namun hal itu sepertinya masih tak cukup ampuh untuk membuat jera.

Di sejumlah titik ruas jalan khususnya di jalur jalur protokol, masih sangat mudah dijumpai praktek praktek penyalahgunaan fungsi trotoar salah satunya di ruas jalan Panglima Sudirman.

Di jalan tersebut masih banyak pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan diatas trotoar baik waktu siang maupun malam hari. Selain itu tak sedikit pula yang menjadikan trotoar untuk lahan parkir kendaraan.

Akibatnya hak hak pengguna trotoar atau para pejalan kaki jadi teramputasi, mereka harus rela berbagi bahkan terkadang harus turun ke jalan raya saat melintas.

Selain karena dijadikan lahan untuk berdagang dan juga sebagai lahan parkir kendaraan, hak para pejalan kaki juga terganggu dengan keberadaan tiang listrik dan telepon yang berdiri ditengah trotoar.

Tak sedikit pula pohon pohon tepi jalan yang tumbuh di atas trotoar juga termasuk gardu listrik dan juga halte pun juga ada yang dibangun diatas jalur trotoar.

Kondisi ini tentu cukup memprihatinkan apalagi trotoar di jalan utama ini juga banyak dimanfaatkan masyarakat untuk beraktifitas sehari hari untuk berbagai kepentingan.

Ironisnya di trotoar ini juga terdapat jalur khusus bagi masyarakat penyandang cacat atau disabilitas sehingga keberadaan jalur khusus tersebut seakan tak ada artinya lagi.

Sumber : Hasan Syamsuri / Agropolitan News / atv / Kota Batu