- Kegiatan
SURVEY DISTANHUT, 30 PERSEN LAHAN TERINFEKSI NSK
Batu, 25 Februari 2013
Berdasarkan hasil survey Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu jumlah lahan pertanian kentang di Desa Tulungrejo dan Sumber Brantas yang terserang hama cacing emas atau NSK mencapai 30 persen dari total luas lahan yang ditanami kentang di dua desa tersebut
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu Sugeng Pramono mengatakan survey mereka lakukan bersama pakar hama dan penyakit tanaman dari Universitas Brawijaya serta petugas pengamat hama dan penyakit dari Propinsi Jawa timur Minggu kemarin
Dari hasil survey tersebut diketahui bahwa lahan di Desa Tulungrejo dan Sumber Brantas memang telah terkontaminasi hama cacing emas atau Nematoda Sista Kuning alias NSK
Namun tidak semua lahan terinfeksi karena serangan NSK terjadi secara sporadis atau terpisah-pisah total ada sekitar 30 persen lahan kentang di dua desa tersebut yang terserang NSK
Sugeng menjelaskan sebenarnya lahan kentang di Kota Batu sempat zero NSK namun hama NSK akhirnya muncul karena petani Kota Batu mengambil bibit kentang dari lembah dieng di Jawa Tengah yang sudah terkontaminasi hama NSK
Para petani terpaksa mengambil bibit kentang dari luar daerah karena petani Kota Batu belum mampu menyediakan bibit kentang sendiri sesuai kebutuhan minimnya penggunaan pupuk organic turut mempercepat penyebaran NSK di desa Tulungrejo dan Sumber Brantas
Belajar dari fakta tersebut DISTANHUT Kota Batu akan membatasi masuknya bibit kentang dari luar daerah ke Kota Batu
Sumber : Hasan Syamsuri / Agropolitan News / atv / Kota Batu