13

Mar

BERTANI SAYURAN ORGANIK DI LAHAN TERBATAS

  • by Admin
  • 13-03-2017
  • Admin

Batu,

Untuk mensiasati lahan yang terbatas seorang warga di Kota Batu berinovasi dengan mengembangkan pertanian sayuran hidroponik menggunakan media pipa paralon yang disusun secara bertingkat teknik ini ternyata cocok dikembangkan dimana saja termasuk oleh warga perkotaan yang tak banyak memiliki lahan untuk bercocok tanam

Hanya dengan bermodalkan lahan seluas 2,60 x 3,60 meter persegi Jani seorang warga dusun santrean desa sumberjo Kota Batu mengembangkan pertanian sayuran hidroponik menggunakan media tanam pipa paralon ukuran 4 dim yang disusun secara bertingkat

Di satu lahan ini jani mengisinya dengan tiga unit instalasi pipa paralon butuh waktu sebulan bagi Jani untuk menyusun instalasi pipa paralon dengan ukuran tinggi satu meter dan panjang 80 sentimeter

Dari susunan instalasi pipa paralon ini Jani bisa menampung hingga 125 bibit tanaman sayuran organik dari tiga jenis yang berbeda yaitu sawi daging, selada krop dan selada merah

Sudah sejak empat bulan terakhir Jani menekuni pertanian model ini ia mempelajari teknik ini secara otodidak diantaranya dengan mengakses internet

Beberapa keunggulan dari teknik ini adalah hemat lahan, ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida tidak mudah diserang penyakit pertumbuhan tanaman lebih cepat tidak tergantung musim dan dapat ditanam kapan saja

Seperti tanaman pada umumnya tanaman hidroponik juga baru bisa dipanen setelah berusia 40 hari selain dikonsumsi sendiri hasil panen jani juga dijual secara online kebanyakan pembelinya dari wilayah Malang Raya, Sidoarjo, Surabaya dan Semarang

Untuk sayuran sawi daging ia jual seharga sepuluh ribu per kilogram selada krop dijual lima ribu per kilogram dan selada merah dijual 15 ribu per kilogram

Selama empat bulan ini jani sudah tiga kali panen setiap kali panen ia rata rata mendapatkan 53 kilogram sayuran organic dari setiap unit instalasi pipa paralon

 

 

Sumber : Hasan Syamsuri / Agropolitan News / atv / Kota Batu