- Kebudayaan
BUDAYAWAN GELAR PUJA AGUNG DAN SIDIKORO PUSOKO DI CANDI SONGGORITI
Batu,
Candi Songgoriti yang biasa sepi, Selasa malam kemarin berubah menjadi ramai sedikitnya 100 budayawan dari Malang Raya turut meramaikan ritual puja agung dan sidikoro pusoko yang bertujuan untuk menyelaraskan pusaka agar selaras dengan energi alam dan kembali pada niat suci sang pemesan empunya serta membangkitkan energi pusaka tersebut
Suasana Candi Songgoriti yang merupakan satu satunya candi di Kota Wisata Batu Selasa malam yang biasanaya sepi senyap berubah menjadi meriah dengan gemerlap lampu minyak yang banyak di jajar di sekitaran Candi Songgoriti
Meski dalam suasana gelap gulita sebanyak 100 budayawan Malang Raya dan juga pemilik pusaka hadir untuk mengikuti ritual sidikoro pusoko dan puja agung yang di pusatkan di Candi Songgoriti, Kota Batu
Penggagas acara Kanjeng Raden Aryo Panji Prasena Cakra Adi Ningrat dari paguyuban tosan aji saka mengatakan ritual sidikoro ialah menyelaraskan pusaka agar selaras dengan energi alam dan kembali pada niat suci sang pemesan empunya, serta membangkitkan energi pusaka itu sendiri sendangkan puja agung adalah bentuk kepasrahan kepada yang Maha Agung
Satu persatu pemilik pusaka dari Malang Raya yang hadir di pelataran Candi Songgoriti menaruh pusaka mereka berupa keris, tumbak, sangkur di sekitar candi bahkan sebagian dari mereka berpakaian adat
Suasana Candi Songgoriti juga penuh dengan lilin lilin dan dupa yang ditaruh di setiap sudut candi semerbak wangi dupa menyelimuti sekitar candi
Tepat pukul 21.00 WIB upacara dimulai. ada pembukaan upacara ritual itu, yakni dengan penampilan mocopat dari singhasari kreatif center serta ada tari sakral yang dibawakan oleh nyai dadak purwo diiringi musik yang lirih. Pemilik pusaka duduk beralaskan karpet dengan menghadap ke arah candi sesekali bibir mereka komat kamit membaca doa. ritual sidikoro dan puja agung
Ritual Di Candi Songgoriti ini di gelar karena ada hubungannya dengan pembuatan keris pada zaman Mpu Supo. Kanjeng Raden Aryo Panji Prasena Cakra Adi Ningrat, dari paguyuban tosan aji saka mengatakan dalam pembuatan keris ada yang namanya tahap quenching. yakni tahap terakhir penyepuhan, yang dilakukan oleh empu pembuat keris dengan membakar keris lalu dimasukkan ke dalam cairan atau minyak. agar keris lebih keras dan lebih tua, serta lebih kuat
Candi Songgoriti ini merupakan lokasi petilasan Mpu Supo untuk membuat keris di sini ada tiga titik sumber air, air panas, air dingin, dan air panas bercampur air dingin setelah ritual, sidikiro pertama dilakukan untuk keris pusaka petengger yakni kyai singha mulang jaya. keris ini baru setahun dibuat, dan dimiliki oleh mpu raden tumenggung mangir brodjo amardiko
Sumber : Ary Punka Aji / Agropolitan News / atv / Kota Batu