Setelah sempat vakum selama kurang lebih 5 tahun karena minimnya perhatian dari Pemerintah setempat dan juga kesibukan pribadi pengurus, Karang Traruna Kota Batu mulai aktif lagi yang ditandai dengan digelarnmya Temu Karya Karang Taruna ke 3 tingkat Kota Tahun 2017/ di Graha Pancasila Balaikota Among Tani PEMKOT Batu.

Nama Karang Taruna mungkin sudah bukan hal asing lagi bagi kita sebagai organisasi sosial yang menjadi wadah pengembangan generasi muda di tingkat Desa dan Kelurahan. Nama Karang Taruna dikenal sebagai organisasi yang bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial.

Sayangnya Karang Taruna yang lahir pada 26 September 1980 di kampung Melayu Jakarta itu,  belakangan ini perannya di masyarakat sebagai perwujudan semangat kepedulian generasi muda dalam mencegah dan menanggulangi masalah kesejahteraan sosial kian meredup. Situasi krisis yang dihadapi bangsa Indonesia pada tahun 1997 turut memberikan dampak bagi menurunnya dan bahkan terhentinya aktivitas sebagian besar Karang Taruna di Indonesia, termasuk juga di Kota Batu lebih lebih perhatian dari pemerintah setempat juga minim.

Atas dasar itulah Karang Taruna Kota Batu menggelar temu karya guna menyusun lagi kepengurusan Karang Taruna yang baru. Simon Purwo Ali Ketua Karang Taruna periode 2008-2012 mengatakan meski pengurus Karang Taruna tingkat kota dirasa vakum selama kurang lebih 5 tahun, namun pengurus di tingkat Desa dan Kecamatan tidak mereka masih tetap menunjukan perannya sebagai agen perubahan remaja dibidang pembinaan dan sosial.
   
Sementara itu Wakil Walikota Batu Punjul Santoso berharap dimasa mendatang anggota Karang Taruna bersama sama dengan Pemerintah dan komponen masyarakat lainnya bisa lebih berperan dalam menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial di Kota Batu, terutama yang dihadapi generasi muda baik yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi muda.


SUMBER : Ary Punka Aji / Agropoitan News / atv / Kota Batu