Sebanyak 14 anak berkebutuhan khusus mengikuti ujian sekolah berstandar nasional (USBN) di Kota Batu mereka semua adalah para siswa dari sekolah luar biasa (SLB) Eka Mandiri di Kelurahan Ngaglik sama seperti di sekolah umum lainnya mereka juga kaan mengikuti ujian sekolah selama tiga hari.

Hening dan tenang seperti inilah suasana ujian sekolah berstandar nasional (USBN) yang berlangsung di SLB Eka Mandiri Kelurahan Ngaglik Selasa pagi.

Di sekolah luar biasa ini USBN diikuti oleh 14 peserta terdiri dari dua siswa tuna rungu dan 12 siswa tuna grahita mereka dibagi dalan dua kelas berbeda.

Pembagian ini karena masing masing siswa penyandang disabilitas membutuhkan perlakuan yang berbeda dari pengawas maupun guru pendampingnya.

Bagi siswa tuna rungu mereka butuh bantuan berupa bahasa isyarat dari guru pendampingnya sementara siswa tuna grahita membutuhkan bantuan seperti dibacakan naskah soalnya dan lainnya.

Hingga hari kedua pelaksanaan USBN ini semua berjalan lancar seperti yang diharapkan tak ada kendala apapun yang terjadi baik terkait ketersediaan naskah soal dan jawaban maupun dari anak anaknya.

Dalam USBN ini semua soal bagi siswa penyandang tuna rungu berasal dari PEMPROV JATIM sementara bagi siswa tuna grahita semua soal dibuat oleh pihak sekolah.

Sejak hari pertama kemarin semua naskah soal USBN tersebut dititipkan di kantor Dinas Pendidikan Kota Batu naskah baru diambil setiap pagi oleh petugas khusus.

Sama seperti siswa di sekolah umum lainnya siswa SLB Eka Mandiri juga akan mengikuti USBN selama tiga hari ada tiga mata pelajaran yang diujikan antara lain bahasa Indonesia, matematika dan IPA.



Sumber : Hasan Syamsuri / Agropolitan News / atv / Kota Batu