Malang,
Mengambil start di depan gereja ijen dan berakhir di Jalan Semeru Malang,  pawai budaya APEKSI 2017 berlangsung semarak pawai budaya diikuti oleh 5600 peserta dari 55 kota se Indonesia tersebut diberangkatkan secara resmi oleh walikota malang  h. Moch Anton dengan didampingi oleh Ketua TP PKK Kota Malang Umi Farida

Masyarakat Kota Malang dimanjakan oleh tampilan kesenian dan kebudayaan dari 98 kota di Indonesia. Penampilan kesenian dan kebudayaan 98 kota ini tersaji dalam pawai budaya nusantara, salah satu kegiatan dalam rangkaian RAKERNAS APEKSI 2017
Pawai budaya nusantara ini digelar mulai dari depan Katedral Ijen di Jl Ijen dan berakhir di Jl Semeru

Pawai dibuka oleh penampilan seniman Kota Malang dan berturut turut kemudian diikuti oleh Kota Batu, Kota Pasuruan, Kota Pagar alam, Kota Banjarmasin, Kota Blitar, Kota Banjarbaru, Kota Dumai, Kota Sungai Penuh, Kota Gorontalo, Kota Tegal dan Kota Lubuk Linggau

Pawai budaya diikuti oleh 5600 peserta dari 55 kota se Indonesia tersebut diberangkatkan secara resmi oleh walikota malang  h. Moch anton dengan didampingi oleh Ketua TP PKK Kota Malang Umi Farida

Hadir pula pada kegiatan tersebut Ketua Apeksi periode 2016 - 2020 Airin Rachmi Diany beserta seluruh Walikota anggota APEKSI se Indonesia dengan membawa masing masing delegasinya

Dalam sambutannya ,  Walikota Malang yang biasa disapa Abah Anton tersebut menyampaikan bahwa Kota Malang adalah miniatur budaya di Indonesia karena ada banyak ragam budaya yang hadir di Kota Malang

"Banyaknya pendatang yang ada di Kota Malang menyebabkan Kota Malang menjadi kota yang sarat akan budaya daerah”

Melalui kegiatan pawai budaya diharapkan tidak saja dapat menghibur masyarakat , agar kita tidak saja menyukai secara fisik tampilan seni budaya dimaksud namun juga mampu menumbuhkan kecintaan terhadap budaya bangsa sendiri yang sebenarnya juga memiliki makna serta implementasi lebih mendalam terutama apabila dikaitkan dengan rasa nasionalisme

pelaksanaan APEKSI tahun 2017 di Kota Malang  sendiri menjadi sejarah tersendiri bagi perjalanan pembangunan di bhumi arema selain karena dilaksanakan pertama kalinya di Kota Malang



Sumber : akbar anjar agata / Agropolitan News / atv / Kota Batu