Batu,
Hari terakhir event Batu International Tourism Paragliding Festival 2017 yang berlangsung di Kota Batu lagi- agi terkendala masalah cuaca akibat kabut tebal start kejuaraan bertaraf internasional itu sempat molor beberapa jam sebelum akhirnya cuaca berangsur membaik

Gelaran Batu International Tourism Paragliding Festival 2017 kembali tak berjalan sesuai harapan sempat cerah saat hari masih pagi namun cuaca cepat berubah dengan ditandai turunnya kabut tebal

Kawasan Gunung Banyak yang menjadi lokasi take off atau launching para atlet mendadak diselimuti kabut tebal sehingga event bertaraf Internasional itu tak bisa digelar

Para atlet yang sedianya akan mengudara pun akhirnya memilih untuk beristirahat di pos sekretariat panitia pun begitu dengan penonton yang lebih banyak berfoto dan bersantai dipinggir gunung

Beruntung kondisi ini tak berlangsung terlalu lama setelah sekitar dua jam menunggu akhirnya cuaca berangsur membaik kabut tebal mulai menghilang dan terbang paralayang pun bisa dimulai

Seperti diketahui event ini digelar sejak 27 hingga 30 Juli take off di gunung banyak dan lokasi landing dipilih di lapangan Songgomaruto Kelurahan Songgokerto Kecamatan Batu

Sedikitnya 86 atlet paralayang ikut serta dalam kejuaraan paralayang ini selain Indonesia peserta juga datang dari luar negeri seperti dari India, Jepang, Thailand, Perancis dan Korea Selatan

Kegiatan yang digelar DISPARBUD PEMKOT Batu ini melombakan empat kelas antara lain ketepatan mendarat (accurasy)/ berkeliling jarak jauh (cross country) serta terbang santai (fun fly) dan festival

Tak mulusnya event ini sudah terjadi sejak hari pertama selain karena turun hujan juga angin kencang kecepatan angin bahkan mencapai 30 kilometer per jam padahal normalnya 10-20 kilometer per jam

Kegiatan internasional yang sudah berlangsung sejak tahun 2004 silam ini merupakan salah satu cara PEMKOT Batu untuk mempromosikan potensi wisata di Kota Batu agar Kota Batu dikenal hingga mancanegara



Sumber : Hasan Syamsuri / Agropolitan News / atv / Kota Batu