16

Nov
  • Umum

72 DOSEN DAN PENILITI REBUT HAK PATEN

  • by Admin
  • 16-11-2017
  • Admin

Batu,
Sebanyak 72 Dosen dan Peneliti dari berbagai Perguruan Tinggi di Jawa Timur berebut dapatkan hak paten,  hak paten diberikan oleh Negara di Bidang Tehnologi, pemberian dilakukan melalui pelatihan pemanfaatan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berpotensi paten  acara diselenggarakan oleh Kemenristek di Golden Tulip Kota Batu selama 3 hari , bertujuan guna peningkatan kapasitas Perguruan Tinggi dalam hal kompetensi sumber data manusia dalam bidang penelitian berbasis sistem kekayaan intelektual.

Kemenristek saat ini adakan pelatihan selam 3 hari di Hotel Golden Tulip Kota Batu  yang mana dalam pelatihan ini di ikuti oleh 72 Dosen dan Peneliti Perguruan Tinggi se Jawa Timur .Adapun tujuan dari pelatihan ini selain memperebutkan hak paten yang diberikan oleh Negara terhadap Dosen dan Peneliti setiap Perguruan Tinggi  yang mana dalam pelatihan ini juga bertujuan membangun pemahaman dan kemampuan peneliti serta institusi agar dapat menghasilkan peneliti yang berorientasi paten. Disamping itu juga ingin membangun kemampuan praktis dalam membuat dokumen spesifikasi paten terhadap invensi pemenuhan hak paten, sementara itu Drs. Endang Taryono Kepala Sub Direktorat Valuasi dan Fasilitas Kekayaaan Intelektual Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan pengembangan Penelitian Kementrian Riset dan Tehnologi Pendidikan Tinggi mengatakan untuk mendapatkan hak paten bagi para Dosen dan Peneliti itu tidak lah mudah perlu adanya penelitian yang mendalam melalui riset selama 36 bulan. Sebab di Indonesia minim sekali hanya sekitar 1 persen penikmat paten terbesar di Dunia di dominasi China, dari 6000 proposal yang terjaring hanya 800 sementara yang mengarah hak paten itu sekitar 290.

Hak paten yang dikeluarkan Negara terhadap Penemu dan  Peneliti itu akan bermanfaat bagi masyarakat dan memiliki nilai yang tinggi tehadap peningkatan ekonomi karena hak paten lebih diprioritaskan guna pekembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.




Sumber : Tim Liputan / Agropolitan News / atv / Kota Batu