19

Feb
  • Umum

ANGGOTA KOMISI X DPRRI TINJAU PERPUSTAKAAN SDN PUNTEN 1

  • by Admin
  • 19-02-2018
  • Admin

Batu,
Prestasi dua siswi SDN Punten 01 yang mampu membuat karya tulis sendiri membuat anggota komisi X DPR RI Latifah Shohib bangga. Ditemani dengan Walikota Batu Dewanti Rumpoko dan juga Deputi II PERPUSNAS Woro Hariati, Latifah Shohib kemudian mengunjungi SDN Punten 01 untuk melihat tata kelola dan juga pembelajaran terkait Perpustakaan dan Kegemaran membaca di SDN Punten 01

Kehadiran Walikota Batu Dewanti Rumpoko anggota Komisi X DPRRI Latifah Shohib dan juga Deputi Ii Perpusnas Woro Hariati di SDN Punten 01 langsung disambut dengan penuh semangat oleh siswa siswi dan guru SDN Punten 01 lewat nyayian dan koreo selamat datang

Kehadiran Walikota bersama anggota DPR RI yang mendadak ini merupakan wujud apresiasi atas prestasi siswi SDN Punten 01 yang mampu membuat buku di usia yang masih sangat belia. Senada dengan safari gerakan Nasional gemar membaca kemudian mereka mengunjungi sekolah ini untuk melihat tata kelola dan juga pembelajaran terkait Perpustakaan dan kegemaran membaca di SDN Punten 01

Tak hanya melihat kondisi perpustakaan di sekolah ini saja Dewanti bersama Latifah Shohib juga melihat kondisi pembelajaran di dalam kelas yang sudah dilengkapi dengan pojok baca bahkan terbatasnya ruang tak membuat pihak sekolah habis ide dengan membuat rak buku yang terpajang hampir diseluruh dinding kelas sehingga memudahkan siswa untuk membaca
anggota komisi X DPRRI Latifah Shohib mengaku cukup kaget dengan kondisi disekolah ini ruang kelas yang terbatas tak membuat pihak sekolah kehabisan ide dengan terus memacu siswa untuk gemar membaca Latifah berjanji akan terus berjuang untuk memajukan kegemaran membaca untuk meningkatkan budaya baca di indonesia lewat kebijakan DPR RI pusat
   
Kepala Sekolah SDN Punten 01 Prihastutik menjelaskan proses budaya literasi di sekolah ini tidak berjalan secara instan namun ada proses yang berliku dibaliknya. Siswa SDN Punten mulai gemar membaca dan mengunjungi perpustakaan saat pihak sekolah meutuskan untuk membuat ruang sanggar ekstrakulikuler menjadi perpustakaan terbuka. Sehingga siswa bebas keluar masuk perpustakaan sekolah sejak saat itu minat siswa terhadap buku cukup tinggi sehingga pihak sekolah memfasilitasinya dnegan beragam kegiatan mulai dari kelas jurnalistik reading day hingga mewajibkan tiap siswa membuat rangkuman terkait buku yang dibaca setiap minggunya hasilnya cukup mengejutkan tak hanya budaya baca meningkat namun siswa terus lapar akan ilmu terkait literasi hingga sejumlah siswa dengan pendampingan guru mampu mebuat karya tulis berupa buku
   
       


Sumber : Ary Punka Aji / Agropolitan News / atv / Kota Batu