03

Apr
  • Umum

MENGENAL PETILASAN SUMBER JEDING

  • by Admin
  • 03-04-2018
  • Admin

Batu,
Ada yang unik saat Walikota Batu melakukan aksi Nandur Banyu di wilayah Dusun Jeding Desa Junrejo Kota Batu. Di tempat ini Walikota mendapati ada peninggalan sejarah kerajaan yang kondisinya tidak terawatt. Padahal jika dirawat dan dikelola dengan baik peninggalan sejarah ini bisa menjadi salah satu wisata edukasi sejarah di Kota Batu 

Tak banyak yang mengetahui kalau ternyata di Dusun Jeding Desa Junrejo Kota Batu ada peninggalan sejarah kerajaan tempat ini bernama Sumber Jeding petilasan atau jejak sejarah kerajaan ini masih terus memberi manfaat bagi warga sekitar. Meski tidak terawat dengan baik namun warga sekitar terus menjada kelesatarian suber air di tempat ini

Kepala Desa Junrejo Andi Faisal menjelaskan keberadaan patirtan atau suber air ini menurut cerita sesepuh desa lebih tua dari Kerajaan Singosari. Bahkan balai pelerstarian peninggalan purbakala (BP3) Trowulan Mojokerto pernah melakukan penelitian dan pemugaran ditempat ini. Sumber Jeding ini  memiliki keunikan yang tidak dimiliki sumber air lainnya yaitu debit air yang tidak pernah kering. Bahkan disaat musim kemarau air di dalam kolam sumber selalu meluap dan meluber hingga ke jalan di areal sumber dan di saat musim penghujan air tetap berada di dalam kolam sumber
   
Meski tidak terawat dengan baik namun keberadaan sumber jeding ini masih cukup asri dan alami keberadaan dua pohon besar yang seakan akan mengawal dan melindungi sumber ini menjadi cerita unik yang mengiringi keberadaan petilasan patirtan sumber jeding ini

Walikota Batu Dewanti Rumpoko berharap dinas terkait mampu memaksimalkan potensi yang ada di Desa Desa di Kota Batu. Terkait dengan adanya bukti peninggalan kerajaan di Dusun Jeding Junrejo ini Walikota akan melakukan riset terlebih dahulu bekerja sama dengan akademisi dan juga      balai pelerstarian peninggalan purbakala (BP3) Trowulan terkait sejarah tempat ini tidak hanya di lokasi ini saja karena di Kota Batu ada sejumlah tempat semacam ini yang bisa dimaksimalkan sebagai pusat edukasi sejarah.
       

Sumber : Ary Punka Aji / Agropolitan News / atv / Kota Batu