Batu,
Menjadi seorang driver antar jemput bagi belasan anak berkebutuhan khusus tak pernah terbayang di benak Sugiono warga Desa Torongrejo Kota Batu namun niat tulus ikhlas untuk membantu sesama yang membutuhkan mendorongnya untuk dengan rela hati menjalani profesi tersebut sejak dua tahun terakhhir
 
Hari masih pagi mentari pun masih enggan menampakkan sinarnya namun Sugiono sudah bersiap menjalani tugasnya sebagai driver antar jemput bagi anak anak berkebutuhan khusus yang menempuh pendidikan di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kota Batu
 
Bukan cuma satu, dua atau tiga melainkan belasan anak berkebutuhan khusus selalu ia antar jemput setiap pagi mulai pukul enam hingga tujuh  agar mereka bisa bersekolah dan datang tepat waktu kendaraan yang ia gunakan adalah hasil bantuan dari Pemerintah Kota Batu
 
Sebagian anak ada yang sudah menunggu di pinggir jalan yang telah disepakati namun ada pula anak yang harus ia jemput di rumahnya semua tergantung dari kebiasaan atau kemauan sang anak karena memang tak mudah untuk mengurus anak anak spesial ini
 
Keterbatasan kapasitas mobil terkadang membuatnya harus memutar otak agar mobil muat untuk mengangkut semuanya sebab bukan anak anak saja yang ia harus angkut melainkan juga perlengkapan sekolah anak dan juga orang tua wali murid yang mendampingi anak anaknya
 
Peran Sugiono ini sangat diapresiasi oleh pihak sekolah sejak adanya Sugiono semua anak anak bisa masuk sekolah setiap hari padahal sebelumnya tidak semua anak mau masuk sekolah lantaran sulit mencari angkutan atau kalaupun datang seringkali tidak tepat waktu
 
Bukan hanya pihak sekolah saja apresiasi positif juga diberikan oleh para orang tua wali murid sebab dengan adanya armada antar jemput orang tua wali murid kini lebih mudah mengantar anaknya sekolah selain itu juga tak perlu lagi keluar biaya untuk naik ojek
 
Sugiono mengaku senang bisa berbuat sesuatu untuk anak anak berkebutuhan khusus di Kota Batu khususnya anak anak yang menempuh pendidikan di SLB Negeri Kota Batu dengan menjadi driver antar jemput bapak dua anak ini merasa hidupnya lebih bermanfaat
 
Di SLB Negeri Kota Batu sendiri jumlah siswanya ada 100 siswa meliputi siswa tuna rungu, tuna netra, tuna grahita, tuna daksa hingga autisme dan hyper active  saat bersekolah sebagian besar siswa diantar oleh orang tuanya sementara sebagian lainnya harus diantar jemput
 

Sumber : Hasan Syamsuri / Agropolitan News / atv / Kota Batu