07

Mei
  • Umum

LESTARIKAN ALAT MANUAL KERAMIK MATAHATI DILIRIK PASAR INTERNASIONAL

  • by Admin
  • 07-05-2018
  • Admin

Batu,
Saat kerajinan keramik mulai ditinggalkan oleh para pengampunya karena dianggap tidak menghasilkan namun tidak bagi Muchlis Arif Sutopo. Ditangan pria lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) jurusan penciptaan seni keramik ini hasil buatnya memiliki nilai jual yang tinggi dengan unsur seni didalamnya bahkan hasil karyanya sudah sampai mancanegara 

Inilah lokasi pembuatan kerajinan keramik yang ada di Perumahan Batu Permai Jalan Merak Nomor 37 Kelurahan Temas Kecamatan Batu Kota Batu dengan cara pembuatan yang manual hasil karya keramik dari muchlis arif sutopo ini dilirik pasar Internasional

Bahkan ketika keramik hasil pabrikan menyerbu pasar di Kota Batu hingga seluruh dunia laki laki berprofesi sebagai dosen di UNESA ini tetap memilih untuk memproduksi sendiri alias handmade kerajinan keramiknya tak tanggung tanggung dari hasil keramik buatan tangannya sudah menjadi cindera mata untuk 12 kepala daerah peserta RAKOW KOMWIL IV APEKSI yang disenggarakan di Kota Batu belum lama ini

Arif sapaan akrabnya mulai menggeluti seni kerajinan keramik dari masih menjadi mahasiswa di Institut Seni Indonesia (ISI) bahkan ia sudah mengikuti pameran pameran yang diadakan baik dari pihak kampus maupun dari luar. Sebelumnya ia tertarik terjun dunia seni keramik saat melewati kawasan wisata keramik di Dinoyo Kota Malang dan melihat potensi pembuatan kerajinan keramik di Malang Raya cukup baik bahkan untuk mencari bahannya pun tak sulit  karena di daerah Malang Selatan suda tersedia 

Sementara itu proses pembuatan keramik di Galeri Matahati dari dulu hingga sekarang pun  masih menggunakan alat manual seperti alat pemutar yang menggunakan tangan dan kaki untuk mengoperasikannya. Pembuatnnya pun memakan waktu yang cukup lama terlebih untuk menghasikan satu buah keramik yang apik kemudian saat keramik sudah berbentuk akan diberikan perekat agar saat proses pembakaran keramik tak rusak atau gabung dengan keramik yang lain untuk pembakarannya pun suhu api yang digunakan harus sesuai yaitu 220 derajat 
    
Pria Kelahiran Malang 2 Februari 1969 ini juga menggunakan unsur seni abstrak didalam pembuatan keramik sehingga hasilnya pun berbeda dengan tempat lain bahkan dalam satu kali pembuatan tidak akan sama dengan proses pembuatan yang lain alias limited edition 

Hasil karya dari Arif sendiri kini sudah sampai pasar Internasional bahkan untuk di Indonesia peminatnya dari kota besar seperti Jakarta, Bali dan Surabaya. Sedangkan untuk harganya mulai dari 30 ribu hingga puluhan juta rupiah 

Tertarik untuk belajar pembuatan keramik Matahati Ceramics juga membuka kelas khusus pembelajaran keramik yang bisa diikuti oleh siapa saja dan gratis tanpa dipungut biaya



Sumber : Ary Punka Aji / Agropolitan News / atv / Kota Batu