Selama ini, pendidikan pesantren masih dirasa menakutkan karena beberapa syarat dan biaya yang cukup mahal. Oleh karena itu, Sebagai upaya untuk menanamkan nilai keislaman yang sinergi dengan kegiatan masyarakat, Ulul Azmi (Kepala MI Darul Ulum Kota Batu) menggagas pendirian Pesantren Rakyat di Kota Batu.

Pesantren Rakyat ke 132 di Kota Batu yang berlokasi di Kawasan Edukasi Alam dan Konservasi Sumber Mata Air Jl. Lahor, Pesanggrahan ini secara langsung diresmikan Oleh Walikota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko pada Kamis (31/01/19).

Peresmian ini dihadiri oleh Walikota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko, Penggagas Pesantren Rakyat, KH. Abdullah SAM, Kepala Sekolah MI Darul Ulul, Ulul Azmi, Kepala Kemenag, Ketua dan Rois Syuriah PC NU Batu, Kepala OPD Pemkot Batu dan Tokoh Agama beserta Tokoh Masyarakat di Kota Batu.

Penggagas Pesantren Rakyat, KH Abdullah SAM mengatakan bahwa Pesantren Rakyat adalah Pesantren ala Rakyat yang kurikulumnya berisi dengan kebutuhan dan kebudayaan masyarakat yang didampingi dengan nilai – nilai sesuai dengan ajaran Islam.

Pesantren ini adalah pesantren ala rakyat, dimana budaya dan agama saling menyapa dengan membawa dan menjaga kearifan local Tuturnya.

Dukungan dan doa juga diucapkan oleh Walikota Batu, Hj. Dewanti Rumpoko setelah meresmikan Pesantren Rakyat ke 132 ini. Beliau berharap dengan adanya Pesantren ini dapat memberikan pendidikan dan nilai keislaman kepada masyarakat di Kota Batu.

Pesantren Rakyat di Kota Batu ini berada di atas lahan seluas 1665 m. Ulul Azmi (Pengurus dan Penggagas Pesantren Rakyat di Kota Batu) menyampaikan nantinya pesantren ini akan diisi dengan berbagai kegiatan yang memuat kurikulum ala rakyat seperti Pelatihan, Perekonomian Rakyat, Mengaji, Budaya hingga Diskusi.

Sumber : Tim MEDSOS / Dinas KOMINFO / Kota Batu