- Pertanian
HARGA BUAH APEL TERUS MEROSOT PETANI MINTA PEMERINTAH STABILKAN HARGA
Batu,
Bulan bulan ini hingga April 2019 kedepan adalah waktu panen raya bagi petani Apel di Kota Batu namun sayang disaat apel sedang melimpah harga buah ikon kota batu justru mengalami penurunan drastic disamping banyak buah yang rusak juga oleh banyaknya produk apel import dari luar negeri di pasaran
Bulan November 2018 hingga April 2019 kedepan sejatinya adalah waktu yang paling di nanti oleh petani apel di Kota Batu karena merupakan panen raya buah apel di Kota Batu namun harapan petani buah apel Kota Batu untuk meraup untung disaat panen raya buah apel tidak terjadi karena harga jual buah apel sejak Januari lalu terus merosot bahkan Pemerintah Kota Batu juga pernah membuat program penyelamatan harga buah apel dengan membeli buah apel langsung dari petani dengan harga diatas harga pasar
Petani maupun pengepul buah apel di Kota Batu mulia merasakan dampak penurunan harga jual ini
Seperti yang terlihat di gudang pengiriman apel Di Jalan Anjasmoro, Kelurahan Sisir, Kota Batu meski stok buah apel berbagai jenis diantaranya manalagi, grand smith, room beauty dan apel ana sangat melimpah namun sejumlah supplier mengeluhkan harga buah yang rendah yang membuat penawaran murah dan permintaan menurun hal ini dikarenakan banyaknya produk di pasaran belum lagi regulasi pemerintah terkait import buah yang longgar regulasi inilah yang membuat buah khususnya apel dari luar negeri menyerbu pasar local sehingga produk apel lokal dari Batu, Pujon, Nongkojajar dan Poncokusumo kalah bersaing harga dengan produk import kondisi tersebut tak hanya meresahkan petani namun supplier juga merasa resah dan terbebani
seperti salah satu supplier buah apel asal Kota Batu Didik Subiyanto yang mengaku bahwa musim panen raya saat ini hingga beberapa bulan kedepan produksi apel bisa dikatakan over secara tak langsung harga apel lokal akan anjlok
Didik Subiyanto juga menambahkan/pihaknya membeli apel dari petani saat ini 3.000-4.000 rupiah per kilogramnya harga tersebut jauh dari harga normal yakni 15.000 per kilogram dan kondisi ini bisa menjadikan para petani merugi hingga ratusan juta
Berharap kedepan Pemerintah bisa mengurangi buah import yang masuk ke Indonesia sehingga baik petani maupun supplier tak merasa rugi terlalu banyak saat musim panen raya seperti saat ini
Sumber : Ary Punka Aji / atv / Kota Batu