Batu,
Banyak objek wisata maupun keindahan alam yang mampu menarik wisatawan untuk berkunjung ke kota berjuluk De Klein Switzerland atau Swiss kecil di Pulau Jawa. Satu di antaranya layak disinggahi adalah Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu. Salah satu sentra budidaya pertanian hortikultura di Kota Batu, khususnya tanaman hias.
Gapura bertuliskan ‘Masuk Kawasan Wisata Bunga Sidomulyo jadi penanda masuk wilayah desa. Nama jalan di Desa Sidomulyo pun kental aroma bunga, seperti Jalan Cemara Kipas, Jalan Palem Kuning, Jalan Cempaka, Jalan Mawar Putih, dan lainnya.
Tempat terbaik untuk menikmati hamparan tanaman hias beraneka jenis ada di Pasar Bunga Bunga Sekarmulyo dan Gelora Bunga yang menjadi tempat budidaya sekaligus sentra perdagangan bunga yang dikelola oleh Kelompok Tani Gelora Bunga. Dengan anggota 225 orang, Kelompok Tani Gelora Bunga mampu menjadikan Sidomulyo menjadi sentra budidaya pertanian tanaman hias di Kota Batu.
Menurut Ketua Kelompok Petani Gelora Bunga, Roni, terdapat lebih dari 600 varietas tanaman yang dibudidayakan. Menurut Roni, hasil panen tanaman hias, lebih banyak untuk memenuhi permintaan ke luar daerah di seluruh Indonesia. Dengan rute pengiriman paling jauh Papua setiap 10 hari sekali, untuk daerah lainnya seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, pengiriman dilakukan setiap hari. Dengan variasi harga mulai Rp. 2000 per potong hingga 2 jutaan per pohon Bromelia (jenis Nanasan), Roni mengaku tanaman dari Kota Batu lebih unggul daripada daerah lain karena ketahanan dan kualitasnya.
Sering dikunjungi oleh wisatawan, Sidomulyo djadikan sebagai desa wisata. Kami membutuhkan bimbingan dari dinas terkait seperti Dinas Pariwisata dan Dinas Pertanian untuk mengembangkan desa wisata Sidomulyo. Ujar Roni. khalayak umum sudah tahu bahwa sidomulyo sudah menjadi desa wisata, namun bagaimana pengemasannya agar dapat menjadi desa wisata yang sesungguhnya tutup dia.