Batu,
Memasuki bulan suci ramadhan, jumlah produksi sampah di Kota Batu terpantau mengalami kenaikan. Jumlah kenaikannya pun relatif cukup signifikan, mencapai 10 ton perhari jika dibandingkan dengan hari-hari biasa sebelum ramadhan.
Jika biasanya diluar bulan ramadhan jumlah sampah yang terkumpul di tempat penampungan akhir (TPA) Desa Tlekung Kecamatan Junrejo sebanyak 80 ton perhari, kini meningkat antara 85 hingga 90 ton lebih perhari. Peningkatan ini terjadi sejak awal puasa lalu.
Namun kenaikan volume sampah saat bulan ramadhan in, dinilai wajar oleh dinas lingkungan hidup Kota Batu, selaku instansi penanggung jawab TPA Tlekung. Lantaran saat bulan ramadhan tingkat konsumsi masyarakat memang cenderung meningkat.
Apalagi Kota Batu merupakan kota wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Sehingga kehadiran mereka juga praktis ikut menambah jumlah produksi sampah di kota ini. Terbukti sampah yang ada di banyak tempat penampungan sementara (TPS), semakin menumpuk.
Menurut kepala dinas lingkungan hidup Kota Batu, Arief As Siddiq, saat bulan suci Ramadan, produksi sampah terbanyak berasal dari sampah rumah tangga. Berikutnya sampah dari hotel dan restoran atau rumah makan, serta dari tempat-tempat wisata.
Untuk mengatasi hal ini, para petugas kebersihan dari Kota Batu harus bekerja ekstra keras agar sampah tidak terus menumpuk di tps-tps. Karena jika tidak diangkut secara rutin, jumlah sampah akan semakin menggunung.
Karena itu para petugas kebersihan dan pengangkut sampah selalu disiagakan setiap saat. Sebagian bahkan sampai tidak libur saat akhir pecan, karena harus selalu bersama tim di lapangan untuk melakukan mobilisasi atau pemantauan keliling.
Terutama di tempat-tempat yang menjadi titik keramaian. Diantaranya adalah di tempat-tempat yang biasanya digunakan sebagai tempat ngabuburit, seperti taman hutan kota, kawasan alun-alun kota dan juga balai kota among tani.