31

Mei
  • Umum

PASTIKAN BATU AMAN APEL PASUKAN OPERASI KETUPAT SEMERU 2019 DIKUTI TOKOH LINTAS AGAMA

  • by Admin
  • 31-05-2019
  • Ary Punka Aji, Indika/atv/Kota Batu

Batu,
Apel gelar pasukan operasi ketupat semeru 2019 yang digelar di alun alun Kota Batu mengambil tema `melalui apel gelar pasukan operasi ketupat semeru 2018 kita tingkatkan sinergi polri dengan instansi terkait dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan Idul Fitri 1440H di wilayah hukum Polres Batu.
Sebelum apel kapolres didampingi, kajari, dandim, dan kepala BNN Kota Batu mengecek kesiapan peserta apel yang terdiri dari peleton tni kodim 0818, satsabhara, bhabinkamtibmas, satfung polres, satpol pp, dishub, bpbd, dinkes, senkom, orari dan pramuka, ormas, serta elemen masyarakat lainnya. Uniknya sejumlah tokoh lintas agama mulai dari agama islam, santri pakai sarung hingga perempuan bercadar, biarawati kristen, bikhu budha, hindu, dan phri juga dilibatkan dalam gelar pasukan ini.
Dalam sambutan kapolri yang dibacakan oleh kapolres Batu AKBP Budi Hermanto sik menyatakan setidaknya terdapat 4 potensi kerawanan menjelang hari raya idul fitri, antara lain stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan, kelancaran dan keselamatan arus mudik maupun arus balik, bencana alam dan terakhir adalah tindak pidana terorisme.
Usai apel gelar pasukan kapolres bersama wali Kota Batu Dra Hj Dewanti Rumpoko msi, Kajari Batu, Sri Heny Alamsari Sh mh, pabung kodim 0818 Malang Batu, mayor arm Chairul Effendi dan wakil Walikota Batu Ir Punjul Ssantoso Sh mm serta para umat beragama menyanyikan lagu-lagu nasional, sambil menyanyikan lagu nasional berjudul rayuan pulau kelapa, Indonesia pusaka dan syukur mereka melambai-lambaikan bendera merah putih kecil.
Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto sik menuturkan operasi ketupat semeru 2019 bertujuan untuk menjamin rasa aman masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa dan merayakan lebaran serta mewujudkan situasi dan kondisi kamseltibcarlantas yang aman, lancar dan tertib baik sebelum, pada saat dan paska idul fitri 1440 H. Seluruh umat beragama di Kota Batu mulai dari islam, katolik, kristen, hindu dan budha berkumpul sebagai jawaban bahwa Kota Batu aman. Kota Batu tidak terpengaruh dengan aksi 21-22 Mei di Jakarta. Semua pihak komitmen menciptakan persatuan dan kesatuan dan tidak ingin terpecah belah ditunggangi oleh perusuh yang menggunakan agama untuk kepentingan tertentu.