Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Jatim Anom Surahno memuji Produk Inovasi karya Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri Desa Beji, Kecamatan Batu yaitu Mie Sule (Mie Sayur Kulit Kedelai), Senin (18/7).

Anom mengatakan, inovasi Mie Sule merupakan inovasi yang memanfaatkan kulit kedelai menjadi makanan khas. 

“Inovasi ini merupakan satu-satunya di Jawa Timur. Dengan penemuan baru, Mie Sule ini bisa bertahan sampai seminggu. Saya berharap, setelah ini Kota Batu mengurus HAKI dan kemudian Paten.” Ungkap Anom. 

Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso yang turut mengunjungi Kampung Tempe Beji ini menjelaskan bahwa sekitar 10% dari pengolahan tempe atau kulit kedelai biasanya dipergunakan sebagai makanan ternak. 

Namun, dengan inovasi terbaru ini, kulit kedelai yang biasanya dianggap limbah saat ini bisa dipergunakan sebagai produk makanan seperti Mie Sule, Keripik, Brownies, Pudding dan lain sebagainya untuk memperkuat perekonomian masyarakat. 

“Saat ini tinggal Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk memastikan kebutuhan bahan baku kedelai tersedia memfasilitasi agar muncul inovasi lainnya. Sementara itu Diskoperindag agar memfasilitasi perijinan, kualitas produk, alat produksi, pengemasan dan juga distribusi penjualannya. Ini kolaborasi yang luar biasa di masa Pandemi.” Ungkap Punjul. 

Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri Desa Beji dengan inovasi yang bertema "Mie Sule (Sayur Kulit Kedelai)" menjadi satu-satunya perwakilan Kota Batu di bawah Pemerintah Kota Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu dalam ajang perlombaan inovasi yaitu INOTEK AWARD 2022 untuk bersaing dengan kota/kabupaten lain. 

Tim KWT Asri didampingi langsung oleh Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) Desa beji dan juga perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BAPELITBANGDA) Kota Batu.