04

Jul
  • Pemerintahan

Selamatan Bersih Desa Pesanggrahan ke-167 Tahun

  • by Admin
  • 04-07-2023
  • Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batu

Kegiatan Bersih Desa Pesanggrahan yang ke-167 tahun digelar secara meriah dan sakral di Balai Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kota Batu, Minggu (2/7) malam.

Arak-arakan Hulu Bekti dimanfaatkan warga setempat untuk mempersembahkan Tumpeng Hulu Bekti yang kreatif dan unik untuk pemerintah desanya.

Hadir dalam acara istimewa ini antara lain Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Forkompicam Kota Batu, para sesepuh desa, tokoh agama, linmas, hingga aparat keamanan desa. Tidak ketinggalan pula seluruh ketua RT, RW, kepala dusun se-Desa Pesanggrahan, serta ratusan masyarakat setempat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Aries Setiawan yang mewakili Pj. Wali Kota Batu, menyampaikan bahwa Pj. Wali Kota Batu ingin Desa Pesanggrahan lebih aktif untuk meningkatkan keguyuban, pelayanan, dan kesejahteraan masyarakatnya.

“Semoga Desa Pesanggrahan yang menjadi jantung Kota Batu bisa menjadi desa percontohan di Kota Batu. Desa yang bisa menyehatkan masyarakatnya, membangun, maju, mandiri, dan barokah bagi semua masyarakatnya,” ucap Aries.

Prosesi Selamatan Bersih Desa Pesanggrahan sendiri terlihat begitu menyita perhatian hingga membuat warga menyemut di depan Balai Mayangsari hingga di jalan raya.

Terutama ketika datang arak-arakan atau kirab Hulu Bekti dan tumpeng, yang disajikan oleh rombongan dari setiap dusun di Desa Pesanggrahan. Masing-Masing adalah Dusun Tuyomerto, Dusun Srebet Timur, Dusun Srebet Barat, Dusun Krajan, Dusun Wunucari, dan Dusun Macari.

Warga tidak sekedar menyiapkan tumpeng Hulu Bekti untuk dipersembahkan kepada sang kepala desa, namun juga menghias tumpeng Hulu Bekti se kreatif dan se unik mungkin.

Kegiatan Bersih Desa ini dimulai dengan khataman Al-quran, selamatan di sumber air, dan kemudian dilakukan arak-arakan Hulu Bekti sebagai wujud syukur dan doa.

Hulu bekti adalah kegiatan warga yaitu sowan ke perangkat desa sekaligus imam masjid yang dimulai sehabis sholat isya’. Tampak ribuan warga membawanya dengan cara diarak dari tempat tinggal masing-masing.

Hulu Bekti yang berisikan polo pendem, rujak legi, dawet, buah-buahan, sayuran, tumpeng nasi kuning dan putih, serta ayam ingkung, kemudian diserahkan kepada kepala desa. Prosesi ini sebagai wujud rasa patuh dan tunduk kepada pemerintah desa.