17

Jul
  • Pemerintahan

Festival Kampung Tempe di Kota Batu Berlangsung Meriah

  • by Admin
  • 17-07-2023
  • Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batu

 Puncak Festival Kampung Tempe di Kota Batu digelar  dengan berbagai acara menarik, pada Sabtu (15/7). Acara ini merupakan bagian dari Festival Beji Kampung Tempe yang berlangsung selama tiga hari mulai Kamis (13/7) sampai Sabtu (15/7).

Pada acara puncak ini, masyarakat bisa menikmati berbagai kegiatan, termasuk fashion show yang memamerkan kreativitas Batik Tempe dalam penggunaan tempe sebagai inspirasi dalam busana. Selain itu, ada juga ritual udan tempe, yang merupakan prosesi penghormatan dan pengucapan terima kasih kepada tempe sebagai produk yang sangat berarti bagi masyarakat Desa Beji.

Sebelum mencapai puncak acara, Festival Beji Kampung Tempe telah menampilkan serangkaian kegiatan. Ibu-ibu PKK di Desa Beji bersama dengan perangkat desa, memamerkan hasil kerajinan Desa Beji. Termasuk Batik Tempe Bateji, Omah Tempe, dan produk UMKM lokal. Rabuk tempe atau proses pemberian ragi pada kedelai yang akan dijadikan tempe, juga menjadi salah satu acara yang paling ditunggu-tunggu.

Para ibu dan perangkat desa sangat bersemangat mengikuti acara rabuk tempe yang diselenggarakan pada Kamis (13/7). Tempe yang disediakan sebanyak 100 kilogram. Kedelai yang sudah direbus itu, diberi ragi supaya pada Sabtu (15/7) campuran kedelai dan ragi sudah menjadi tempe. Warga sudah memperhitungkan proses peragian itu akan bisa dipanen setelah dua hari.

Kedelai sebanyak 100 kilogram itu memang disesuaikan dengan kebutuhan, karena hari Sabtu kedelai tersebut akan dijadikan mendol atau tempe berbumbu yang dikepal.

"Setiap tahun di desa ini selalu ada hal baru terkait tempe karena memang Desa Beji ini tempatnya perajin tempe terbesar di Kota Batu. Ini sekaligus untuk edukasi wisata. Pada 2021 kami berhasil mengenalkan produk tempe yang dinamakan mi sule. Jadi, bahan utamanya itu dari kulit kedelai," kata Kepala Desa Beji, Deny Cahyono,

Desa Beji sebagai Kampung Tempe telah menjadi tempat perajin tempe terbesar di Kota Batu. Dalam upaya meningkatkan edukasi tentang tempe, mereka telah mengembangkan berbagai olahan tempe seperti mi sule, puding tempe, brownies, dan variasi mendol dengan bahan dasar tempe. Selain itu, Desa Beji juga telah mempatenkan batik motif tempe sebagai bagian dari warisan budaya mereka.

Festival Beli Kampung Tempe dan keberadaan Omah Tempe sebagai pusat eduwisata, telah berhasil menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara untuk belajar tentang pembuatan tempe dan berbagai olahannya.

Kesuksesan Festival Beli Kampung Tempe dan inovasi-inovasi baru yang dihasilkan setiap tahun, merupakan bukti bahwa Desa Beji sebagai Kampung Tempe terus eksis dan terus berupaya mengenalkan kekayaan budaya dan kuliner mereka kepada dunia.