Industri kreatif memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian suatu daerah. Di era saat ini, ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang semakin berkembang dan menjadi sorotan dalam perekonomian global.

Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi kreatif di Kota Batu, Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Kota Batu, menggelar kegiatan forum diskusi dengan para pelaku industri kreatif yang ada di Kota Batu. Bertempat di “Omah Koempoel” Jalan Sutan Hasan Halim, Kelurahan Sisir, Kamis (31/8), tema yang diusung adalah "Njagong Bareng" yang fokus pada penyusunan draft SK Wali Kota tentang Pembentukan Komite Ekraf.

Tujuan utama kegiatan "Njagong Bareng" ini diantaranya untuk akselerasi pengembangan ekonomi kreatif di Kota Batu. Tujuan lainnya adalah membahas aspek hukum terkait ekonomi kreatif di Kota Batu, dan merumuskan langkah-langkah konkret untuk mengelola potensi ekraf dengan lebih efektif.

Kegiatan ini melibatkan narasumber yang mumpuni dalam menangani ekonomi kreatif di Indonesia, serta diikuti oleh para pelaku industri kreatif dan pemangku kepentingan dari berbagai instansi pemerintah. Antara lain Bappelitbangda, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan, DPMPTSP, Dinas Pariwisata, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Dalam pelaksanaannya, dicapai kesepakatan bersama untuk membentuk Komunitas Pelaku Ekonomi Kreatif yang memiliki payung hukum yang sesuai.

"Kota Batu sudah saatnya dibentuk komunitas tim ekraf yang memiliki payung hukum. Potensi ekonomi kreatif yang dimiliki Kota Batu harus dimaksimalkan melalui kerjasama yang sinergis," ujar Emilyati, Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kota Batu.

Sementara itu, Direktur Kemitraan Dalam Negeri ICCN, Vicky Arief Herinandharma, mengatakan, sebenarnya Kota Batu memiliki potensi ekraf namun belum dikelola secara maksimal.

"Kota Batu memiliki banyak potensi ekraf yang sayangnya belum dikelola secara maksimal. Oleh karena itu, campur tangan dan dorongan dari pemerintah setempat diperlukan untuk mengoptimalkan potensi tersebut," kata Vicky Arief.