Jelang akhir tahun, upaya penyelesaian permasalahan sampah di Kota Batu mulai menemukan titik terang. Pasalnya, Pemerintah Kota Batu kini telah memiliki 3 mesin incinerator baru. Besar harapan, pengelolaan sampah kering, basah, dan residu di Kota Batu akan bisa terselesaikan dengan lebih optimal.

Hal ini disampaikan olej Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, saat meninjau langsung mesin incinerator baru di TPA Tlekung, Kamis (28/12).

Aries mengatakan, Kota Batu bukan lah kota darurat sampah. Sebab, ia seringkali melihat langsung kepedulian Kepala Desa dan Lurah di Kota Batu dalam menuntaskan persoalan sampah.

"Sampah ini bukan urusan Wali Kota saja. Karena, penanganan sampah adalah tanggung jawab bersama. Sehingga penting untuk membangun mindset kepada masyarakat agar paham konsep pilah sampah," terangnya.

Aries menerangkan, jika setiap desa atau kelurahan bisa mengoptimalkan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R), maka hasilnya pasti luar biasa. Peran dari TPS3R ada 3 hal. Antara lain pemilahan, pengelolaan, dan pendapatan.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Muji Dwi Leksono, menyampaikan, 3 mesin incinerator di TPA Tlekung Kota Batu ini telah diuji coba pada 9 Desember 2023 lalu. Bahkan, pihak DLH Kota Batu telah menggelar selamatan bersama Desa Tlekung dan Kecamatan Junrejo. 

Meski sekarang sudah ada mesin, Muji menekankan desa dan masyarakat harus tetap mengoptimalkan pemilahan sampah. Muji berharap, keberadaan mesin ini dapat membuat pengelolaan sampah bisa berjalan optimal dan TPA Tlekung dapat difungsikan kembali. Karena mesin incineratornya ada 3. 

"Jadi, ada pembagian seperti mesin pertama difungsikan untuk mengelola sampah yang ada di TPA, mesin kedua untuk sampah dari TPS3R Desa Tlekung, dan mesin ketiga khusus sampah dari luar Desa Tlekung," ungkap Muji.