Pemerintah Kota Batu  mengadakan rapat koordinasi untuk memastikan kesiapan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang tinggal 28 hari lagi. Rakor yang dilaksanakan pada Selasa (16/1/24) di Graha Pancasila Balaikota Among Tani Kota Batu, dihadiri oleh 145 orang dari Forkopimda, Forkopimcam, Babinsa, Babinkamtibmas, PPK, serta PPS se-Kota Batu.

Membuka acara, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Batu, Ahmad Dahlan, menjelaskan bahwa beberapa hal yang telah dilakukan oleh Pemda untuk mendukung pemilu antara lain pelaksanaan sosialisasi, jaminan kelancaran transportasi logistik ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), dan pemantauan terhadap penyelenggaraan pemilu dengan melibatkan berbagai pihak seperti Bawaslu, KPU, Polres, Kodim dan Kejaksaan.

Acara kemudian dilanjutkan dengan laporan dari narasumber, yaitu dari KPU, Bawaslu, Polres, Kodim, dan Kejaksaan Kota Batu. 

Ketua KPU, Heru Joko Purwanto, menjelaskan tentang kesiapan KPU pada pelaksanaan Pemilu Tahun 2024. Beliau juga menjelaskan tentang Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kota Batu yang berjumlah 164.516, Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTb) sejumlah 1.328, dan pemilih yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) sejumlah 663 orang. 

Heru Joko juga menjelaskan bahwa di Kota Batu terdapat 611 TPS yang akan diamankan oleh sekitar 1.222 personil. Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang logistik, pendistribusiannya serta sosialisasi yang dipergunakan. 

Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Batu menekankan pentingnya netralitas ASN dalam pemilu dan kesiapan dalam pelaksanaan hukum serta keamanan. Sedangkan Perwakilan Kejaksaan Kota Batu menjelaskan tentang pendekatan hukum yang akan digunakan untuk mengamankan pemilu. Sementara Kodim dan Polres Kota Batu menjelaskan tentang berbagai antisipasi yang akan dilaksanakan untuk mengamankan pemilu pada 14 Februari 2024. 

Dalam kesempatan ini, Pj. Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, menyoroti berbagai aspek yang menjadi fokus untuk menjaga kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan pemilu di Kota Batu.

Aries mengawali sambutan dengan merinci beberapa pertimbangan teknis terkait tanggal 14 Februari sebagai hari pemungutan suara. "Selain menjadi Hari Valentine, tanggal ini juga menjadi 'Valentine' bagi kita semua untuk memilih pemimpin dan DPR. Pemilu adalah tanggung jawab bersama, dan jika partisipasi masyarakat tinggi, itu menjadi indikasi kesuksesan kita bersama," ujar Aries.

Peningkatan partisipasi pemilu juga menjadi perhatian utama, terutama dengan adanya pemilih pemula sebanyak 1.869 orang. Belum adanya perekaman KTP dari 1.055 pemilih pemula juga menjadi tantangan tersendiri, namun demikian Aries mengajak semua pihak untuk terlibat aktif dalam mengatasi hal tersebut.

Tak lupa, Aries juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kodim/Polres, Bawaslu, KPU, kepala desa, dan lurah atas perhatian dan kerjasama yang telah diberikan. "Kami berterimakasih atas perhatian tinggi dari Kodim/Polres untuk mengantisipasi. Bawaslu dan KPU, kepala desa, lurah, saya mohon kerjasamanya agar masyarakat semakin tenang dalam menghadapi pemilu. Jika ada apa-apa, segera sampaikan kepada kami, dan akan kami koordinasikan dengan Polres dan Kodim," imbuhnya.

Aries berharap rakor ini dapat mematangkan kesiapan untuk Pemilu 2024. "Mudah-mudahan dengan rakor ini makin mematangkan kesiapan kita untuk pemilu 2014. Kita berharap penyelenggaraan pemilu berjalan lancar, tertib, kondusif, masyarakat tenang dan bahagia serta tidak ada hal-hal yang mengganggu jalannya Pemilu 2024," pungkas Aries.