01

Jul
  • Pemerintahan

Batu Culture Festival 2024: Merayakan Warisan Budaya Kota Batu

  • by Admin
  • 01-07-2024
  • Dinas Komunikasi dan Informatika

Rangkaian acara "Batu Culture Festival Tahun 2024" berakhir pada hari Minggu (30/6). Festival yang bertujuan untuk menampilkan kekayaan warisan budaya di Kota Batu ini, menyuguhkan berbagai pertunjukan seni, presentasi budaya, dan pemberian penghargaan untuk talenta serta kontribusi lokal. Penutupan acara ini dihadiri oleh Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, dan Kadisparta, Arief as Sidiq, Dewan Kesenian Kota Batu, Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA di Kota Batu. 

Ketua Dewan Kesenian Kota Batu, Sunarto, menjelaskan bahwa rangkaian acara Batu Culture Festival ketiga ini telah berjalan lancar dan sukses. "Kita mulai di tahun 2022 di masa pandemi dengan semangat yang luar biasa, memulai pekan budaya daerah di Kota Batu dengan tajuk Batu Culture Festival. Dengan prosedur kesehatan yang berlaku, Batu Culture Festival menjadi pionir pekan kebudayaan setelah pandemi," ujarnya. 

Sunarto juga meminta Pj. Wali Kota Batu untuk menindaklanjuti Blueprint Batik Sekar Triloka dan Bandulu KWB, agar menjadi milik Kota Batu karena sudah memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Sunarto menambahkan, rangkaian acara Batu Culture Festival 2024 dimulai dengan GUMBINGANESIA yang dilaksanakan pada Kamis, (27/6) pukul 19.00 WIB. Acara ini menampilkan atraksi menarik dari kesenian khas Kota Batu, mulai dari Ritual Suguh, Pecutan, Pencak, Tarungan Obor, Monyetan, Macan Belehan, hingga Gumbingan. Dilanjutkan dengan jaran kepang dan berbagai pertunjukan lainnya hingga puncak acara yang dilaksanakan hari ini.

"Kebudayaan jika hilang maka identitas negara ikut hilang. Kebudayaan adalah identitas kita yang akan menjadi warisan untuk anak cucu kita. Walaupun Kota Batu adalah kota, namun kebudayaan adalah hal yang harus dilestarikan melalui event acara yang dilaksanakan terus menerus. Jika kebudayaan tidak dilestarikan, nanti akan hilang," ujar Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.

"Saya melihat kebudayaan tergerus oleh zaman. Kalau kebudayaan tidak kita jaga dan rawat, serta tidak kita perkenalkan kepada anak cucu kita, maka mereka tidak akan mengetahui kebudayaan Kota Batu. Saya berharap kita memiliki tanggung jawab luar biasa untuk melestarikan dan menjaga kebudayaan kita. Arjuna Wiwaha Sendratari terus digunakan untuk melestarikan kebudayaan kita," imbuhnya.

"Jangan pernah menyerah untuk mempromosikan potensi yang dimiliki. Dari hal yang kecil, kita bisa membangun hal yang besar. Kalau ada yang peduli, saya yakin semua akan merasakan hal yang sama. Selamat dan sukses, terima kasih atas budayawan dan seniman Kota Batu," pungkasnya.

Pada puncak acara festival ini juga  diserahkan Blueprint Batik Sekar Triloka dan Bandulu KWB, yang merupakan bagian dari pakaian daerah Kota Batu, serta penyerahan HAKI untuk pakaian daerah Kota Batu. Kedua penghargaan ini diserahkan oleh Dewan Kesenian Kota Batu dan Pemerintah Kota Batu.

Selain itu juga diserahkan piagam penghargaan kepada Aries Agung Paewai, atas peran aktif dan sumbangsihnya dalam memajukan dan mengembangkan kebudayaan dan seni tradisi di Kota Batu. 

Bukan hanya itu saja, akan ada pula penyerahan hadiah untuk pemenang lomba lukis dalam rangka Kegiatan Pameran Seni Kriya, Cagar Budaya, dan Pusaka Nusantara yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 Mei, serta penyerahan hadiah untuk pemenang Mbatu Art Dance Culture Fest#3.

Festival ini sendiri merupakan bukti komitmen Kota Batu dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya lokal Kota Batu kepada generasi muda dan wisatawan yang datang ke Kota Batu.