Batu,

Memasuki masa peralihan musim dari kemarau ke penghujan warga kota Batu mulai terjangkit demam berdarah dengue atau DBD Dinas kesehatan kota Batu pun sudah mulai menurunkan personilnya ke desa desa guna melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk

Berdasarkan data dinas kesehatan kota Batu sampai dengan bulan Oktober kemarin sudah ada 53 orang warga kota Batu yang terjangkit demam berdarah dengue atau DBD 

Dari jumlah tersebut pengidap DBD terbanyak merupakan warga kelurahan Sisir dan kelurahan Ngaglik 

Meski sudah banyak menyerang warga namun jika dibandingkan dengan periode tahun lalu pada bulan yang sama jumlah pengidap DBD tahun ini terbilang menurun

Menurut kepala dinas kesehatan kota Batu dr Endang Triningsih intensitas hujan yang masih rendah dimana hujan tidak turun tiap hari justru rawan menimbulkan genangan genangan air yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya jentik jentik nyamuk aedes aegepty 

Karena itu sudah sejak beberapa waktu lalu dinas kesehatan telah mengerahkan para jumantik atau juru pemantau jentik untuk mengajak masyarakat melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN

KADINKES mengingatkan bahwa fogging pengasapan di daerah endemik sebenarnya kurang efektif untuk memberantas DBD Justru gerakan pemberantasan sarang nyamuklah yang diharapkan bisa dilakukan sendiri oleh masyarakat karena jauh lebih efektif 

Diantaranya dengan melakukan gerakan 3M plus yaitu menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air mengubur barang bekas yang bisa menampung air plus berperilaku hidup bersih mengkonsumsi makan bergizi serta memperbaiki kesehatan lingkungan

Sumber : Hasan Syamsuri / Agropolitan news / atv / kota Batu